Mengenai Saya

Foto saya
Hallo! My name is Handayani Kesumadewi my friend usually call me niken. You can share with me and I hope you enjoy to read my blog :D

Selasa, 10 Juni 2014

Karena mungkin....

Bulan Juni, harusnya jadi bulan penuh semangat. Masih banyak kegiatan didepan mata yang menunggu dengan setia untuk di jamah. Bukan waktunya untuk mikirin hal-hal yang bukan prioritas, yang hanya menghambat. Karena masih banyak hal lain yang jauh lebih penting. Saya bukan pujangga yang bisa mengukir kata-kata dengan tulisan yang berbeda dari makna aslinya, tulisan-tulisan yang terkesan lebih halus dari yang sebenarnya dan memang menulis bukan bakat saya. Karena hanya berkomentar pun terkadang malah ada orang lain yang merasa tersindir. Padahal saya enggak lagi menyindir siapa-siapa. Karena memberitahu pun kadang jadi malah terkesan sok tahu. Karena memang orang-orang dibelakang saya nanyanya ke saya, memberitahu nya ke saya. Saya hanya sekedar menyampaikan. Mungkin cara penyampainnya yang salah. Atau mungkin juga orang yang saya tanya, orang yang saya beri tahu yang salah menerimanya. 
Komunikasi harusnya dua arah. Yang menyampaikan salah, atau yang menerima salah, salah juga hasilnya. Saya yang terbiasa sergep bahasa jawanya. Karena memang orang tua saya mengajarkan untuk gesit, tidak hanya diam menunggu nunggu informasi dari orang-orang lain, tapi kalau bisa jadi orang yang aktif, tidak hanya menjadi bagian dari yang pasif. Bahasa gampangnya engga tunggu-tungguan. Kalau enggak ada yang bergerak tapi semuanya cuman tunggu-tungguan mau nunggu apa kamu? mau nunggu sampai kapan?
Karena mungkin suara saya yang keras, jadi dikira marah-marah. Mungkin tulisan saya yang sebenernya lagi bingung, jadi dikira marah-marah juga. Karena mungkin cara saya berkomentar mengutarakan ketidak sukaan saya terlalu jelas, terlalu gamblang. Karena mungkin orang-orang lebih suka dengan orang yang penyampain didepan secara baik-baik tapi tidak pernah lupa dengan kejadiannya, mungkin orang-orang lebih suka dengan orang yang didepan baik-baik saja tapi tidak tahu dibelakangnya bagaimana. Karena mungkin ada yang merasa kenapa dia? Kalau ditanya kenapa? Saya juga tidak tahu kenapa. Silahkan tanyakan saja sama orang-orang yang mungkin sudah percaya dengan saya. Karena kepercayaan mahal harganya dan sampai sekarang Alhamdulillah saya masih bisa menjaga kepercayaan itu sampai sekarang, dan mudahan seterusnya. Amin.
Tapi kalau dilihat-lihat lagi masih ada juga orang yang tidak percaya dengan saya, yang masih meragukan saya.
Namanya juga hidup, mau udah sebaik apapun tetep aja pandangan orang beda-beda. Banyak yang suka, banyak yang enggak suka, banyak yang memuji, banyak yang menghujat, banyak yang percaya, banyak yang engga pecaya itu hal biasa. Tapi jangan lupa harus terus banyak belajar, mungkin biar bisa sama-sama belajar membangun hubungan yang lebih baik, yang lebih efektif komunikasi harus terjadi dua arah, bukan hanya satu arah dari depan dan satunya lagi ngomongnya dibelakang. Gaakan ketemu, gaakan selesai, yang satu gaakan pernah tahu, dan malah gak menemukan solusi tapi malah jadi memperumit. Kalau semua bisa diomongin baik baik diomongin didepan semua masalah bisa terpecahkan, terselesaikan. Berani berkomentar kalau enggak suka ataupun suka didepan, tapi gaperlu terus terusan dibicarakan dibelakang. Berani berkomentar kalau memang bukan kamu, jangan hanya mengiyakan apalagi misalnya bukan kamu bahkan kamu tidak pernah melakukannya. Gaada salahnya kan kalau memberi tahu. Jadi, gaperlu memperumit diri sendiri kan? 

Senin, 28 April 2014

7 Peraturan Jatuh Cinta

Tulisan ini dikutip dari facebook Darws Tere Liye.

Kalian harus menguasai 'peraturan jatuh cinta' sbb:

1. Jatuh cinta itu memulainya amat mudah, tapi menghentikannya susah payah.

Pahami peraturan sederhana ini. Buat kalian yang belum pernah jatuh cinta mungkin tidak tahu, tapi buat yang sekarang lagi patah hati, mereka sudah level S-3 atau profesor pahamnya. Maka, kalau kalian percaya dengan peraturan ini, berhati2lah selalu untuk jatuh cinta, bukan sebaliknya, malah asyik bermain dengan perasaan. Jangan coba2 membuka bendungan hati kalian, nanti jebol tidak terkendali.

2. Jatuh cinta itu tidak pernah rumit. Sederhana. Selalu sederhana. Tapi orang2nya lah yang membuat rumit.

Camkan baik2. Lagi2, buat kalian yang belum pernah jatuh cinta mungkin tidak paham, tapi besok lusa, ketika kalian mencemplungkan diri dalam urusan ini, ingat peraturan tersebut. Kitalah yang selalu membuat rusuh, galau, ribet, bego diri sendiri. Jatuh cintanya sih nggak. Cinta itu selalu simpel. Orang2nya yg rumit. Dalam urusan yang sudah pasti sekalipun orang2 tetap saja membuat rumit, apalagi dengan perasaan tidak jelas, hubungan tdk lurus, lebih rumit lagi.

3. Cinta itu bisa redup, bahkan padam, pun juga bisa menyala tinggi. Tergantung kita.

Bohong banget kalau cinta orang itu terussss saja menyala tinggi. Itu hanya trik pemasaran film, buku2, dsbgnya. Dilebih2kan, biar yang nonton atau baca senang hatinya. Cinta itu persis seperti api unggun. Kita sendiri yang menentukan apakah api unggun itu akan terus menyala atau padam. Nah, kebanyakan, orang2 bahkan sukarela menyiram api unggunnya dengan minyak tanah sekontainer, maka menyala tinggilah dia sesaat, membakar dirinya sendiri, merusak. Tanpa sempat berpikir, apakah perasaannya itu sungguhan atau karena dia tidak mampu mengendalikan diri. Tanyakan ke orang tua kalian, yang membuat pernikahan itu awet hingga 50 tahun, bukan karena cintanya terus menyala tinggi. Tapi karena mereka punya komitmen, kepercayaan. Dengan dua hal tsb mereka memutuskan untuk jatuh cinta lagi, jatuh cinta lagi pada suami/istrinya hingga bertahan puluhan tahun.

4. Jatuh cinta itu tidak bisa membuat kenyang. Pun, jatuh cinta tidak bisa membuat kita produktif.

Saya serius. Memang betul, orang2 bisa saja enggan makan saat hatinya sedang riang karena cinta. Tapi itu tidak membuat kenyang. Come on, lebih penting krisis kelaparan di negara Afrika sana dibanding krisis cinta satu dunia. Jika kalian paham peraturan ini, maka kalian akan tahu: ada banyak hal lebih penting dibandingkan urusan jatuh cinta. Juga benar, orang2 yang jatuh cinta memang lebih kreatif, lebih semangat, tapi itu tidak membuatnya otomatis produktif. Saat dia berhasil membuat novel, lagu atau karya2 monumental, itu karena ybs sendiri memang produktif, bukan karena perasaan tsb. Coba saja lihat, milyaran orang2 jatuh cinta, tdk semuanya jadi pencipta karya masterpiece.

5. Jatuh cinta itu harus diuji, bukan diterima apa adanya

Hari ini, banyak sekali orang2 yang mudah jatuh cinta, lantas bilang, telah kuberikan segalanya untuknya. Aduh, kalian kebanyakan nonton film atau baca buku tentang cinta deh. Jatuh cinta itu butuh diuji, habis2an. Bukan dengan tangan terbuka malah diterima begitu saja. Bahkan dalam fase paling awal, ketika perasan itu mulai berkecambah di hati. Jika kalian menyukai orang lain misalnya, maka silahkan diuji. Minimal uji dengan waktu dan jarak. Apakah perasaan tsb memang semakin besar atau semakin kecil. Habis2an diujinya. Bila perlu disimpan dalam hati selama bertahun2. Jika memang jodohnya, pasti akan jadi. Bukan malah terlihat murahan banget. Di jejaring sosial, berceceran, tumpah bikin becek di mana2 perasaan kita.

6. Jatuh cinta itu bukan alat pembenaran diri.

Contoh paling kacau adalah ketika dua orang sesama jenis bilang mereka jatuh cinta dan maksa menikah? Hello, memangnya dengan kata cinta kita bisa menganulir berjuta peraturan dunia? Bilang semuanya jadi oke dan dibenarkan. Hei, 'cinta' itu bukan argumen. Maka juga saat ada pasangan beda agama ingin menikah, 'cinta' itu bukan alat pembenaran, yang kemudian membuat gugur peraturan lainnya. Kalau pengin melanggar peraturan agama, langgar saja, tidak perlu bawa2 kata cinta. Pahami peraturan ini, cinta bukan alat pembenaran, buat kalian yang mencemplungkan diri dalam perasaan ini, maka 'cinta' bukan alasan kalian menyerahkan segalanya, 'cinta' bukan pembenaran untuk disakiti, 'cinta' bukan pembenaran untuk merusak diri sendiri. Please, jangan mau dibuat bego.

7. Kita yang mengendalikan perasaan, bukan sebaliknya.

Pahami peraturan ini baik-baik. Mau seheboh apapun perasaan itu, kitalah yang mutlak mengendalikan kemudi perasaan. Jangan ijinkan perasaan mengambil-alih. Gunakan akal sehat. Kalian harus tahu, utk orang yang jatuh cinta, bahkan saat yg dicintainya itu jahat, dia tetap saja merasa baik. Saat yg dicintainya itu berkhianat, selingkuh, dia tetap saja punya alasan atau penjelasan baiknya. Padahal, orang sedunia juga tahu itu tindakan bodoh. Kenapa tetap dilakukan? Karena dia membiarkan perasaan mengendalikan akal sehatnya. Jika kita tidak mampu utk mengendalikan kemudinya, minta pendapat orang lain, seperti orang tua, sahabat baik, dengarkan nasehat mereka, bukan sebaliknya.

Silahkan pahami 7 peraturan jatuh cinta ini.

Jumat, 17 Januari 2014

Welcome 2014!

Hello world! Sudah Hari kesekian nya di awal tahun di Bulan Januari ini. Banyak cerita yang sudah kelewatan enggak ditulis, yasudahlah ya tutup buku buka buku dilembar yang baru. Tahun baru, resolusi baru. Tahun ini menginjak 21 tahun di bulan Agustus nanti. Mengucap syukur sekaligus sedih karena megingat umur sudah semakin tua, yang harusnya sudah semakin dewasa dalam megambil sikap dan lain halnya.
Resolusi untuk tahun 2014 ini yang paling pasti adalah lulus! Sudah menginjak semester terakhir, harus lulus di bulan maret tahun ini. Di bulan ini masih ada seminar TA dan presetasi pkl yang harus dilalui  minggu depan. Berdoa semga semuanya lancar sukses dan sesuai dengan keinginan serta harapan amin.
Masih ada laporan TA yang masih menunggu dengan setia minta di jamah, semoga cepet selesa ya mohon doa nya amin.
Makin banyak rintangan masalah yang memang harus dilalui dihadapi dan bukan di hindari. Harus belajar menjadi wanita yang lebih kuat dan lebih tangguh dari sebelumnya. Salam kangen dari jauh buat Papa. Cuma Papa yang paling ngerti anaknya. Dalam hidup, memang cuma keluarga yang paling setia, tempat yang selalu terbuka lebar dan menerima untuk kamu kembali kapanpun kamu mau. Harus cepat menyelesaikan semuanya, biar bisa cepet pulang, liburan. Semangat!